Jakarta -
Paus Fransiskus menghadiri pertemuan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal. Dalam pertemuan itu, sejumlah perwakilan pemuka agama melakukan Deklarasi Istiqlal 2024.
Para tokoh lintas agama yang hadir mulai dari perwakilan Konferensi Wali Gereja, Monsiuer Tri Harsono hingga perwakilan Muhammadiyah Abdul Mufti.
Pejabat Istiqlal, Ismail Cawidu, membacakan isi Deklarasi Istiqlal 2024. Tema deklarasi itu menyangkut persoalan kemanusiaan dan masalah lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menyikapi dua krisis tersebut sambil berpedoman pada ajaran agama masing-masing dan mengakui kontribusi dasar dan falsafah negara Pancasila, kami bersama para pemimpin agama lain yang hadir menyerukan hal-hal," kata Ismail di Masjid Istiqlal, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2024).
Deklarasi Istiqlal 2024 menekankan pentingnya dialog antaragama. Agama, kata Ismail, seharusnya menimbulkan cinta kasih kepada sesama bukan permusuhan.
"Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antar-umat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal, regional dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama," katanya.
Usai pembacaan Deklarasi Istiqlal, dokumen deklarasi tersebut lalu ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Berikut isi Deklarasi Istiqlal 2024:
1. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif, untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabak bela rasa rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan perusakan lingkungan.
2. Para pemimpin negara pada khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan.
3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antar-umat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal regional dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama. Selain itu keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia.
4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus menghimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dananya karena kita telah mewarisinya dari generasi sebelumnya dan berharap dapat meneruskannya kepada anak cucu kita.
(ygs/zap)