MENTERI Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan pengawalan terhadap pejabat negara saat berkendara lebih baik digunakan seperlunya.
Pernyataan itu disampaikan saat mengomentari viralnya petugas pengawal (patwal) yang bersikap arogan saat mendampingi mobil dinas berpelat RI 36, yang diduga milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.
“Saya malah pengawalan ini menjadi kebiasaan dari dulu yang saya kira kalau sangat butuh saja kita pakai,” ujar Cak Imin kepada wartawan di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/1).
Menurut Cak Imin, konteks butuh yang dimaksud seperti saat berdinas dalam menjalankan tugas negara. Sehingga, butuh kecepatan untuk berpindah dari satu lokasi ke tempat lain.
Cak Imin menilai, jika seorang pejabat negara tak terlalu dibutuhkan mobil dinas, maka disarankan untuk tak menggunakan fasilitas pengawalan tersebut secara berlebihan.
“Kalau tidak butuh ya lebih baik kita biasa-biasa aja,” katanya.
Sebelumnya, viral sebuah video di media sosial X yang memperlihatkan seorang petugas patwal yang menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi.
Dalam video tersebut, seorang petugas patwa yang mengawal mobil dengan pelat nomor RI 36 membuka jalan di tengah kondisi lalu lintas yang sedang padat di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Sebuah taksi lalu berhenti lantaran ada truk yang berhenti di depannya. Ketika hendak pindah jalur, taksi itu tertahan karena ada mobil di jalur yang ingin ditempati.
Akibatnya, taksi tersebut menghalangi petugas patwal yang sedang berusaha membuka jalan. Karena terhalang, petugas itu menunjuk-nunjuk supir taksi tersebut. (Dev/M-3)