Liputan6.com, Jakarta - Setelah penantian panjang selama 15 tahun, Meta akhirnya meluncurkan aplikasi Instagram di iPad. Pengguna tablet Apple kini bisa langsung download aplikasi media sosial buatan Meta ini langsung dari App Store.
"Dengan Instagram untuk iPad, kami telah mendesain ulang pengalaman untuk mencerminkan bagaimana orang-orang menggunakan layar lebih besar saat ini," tulis Meta di situs resmi Instagram, Kamis (4/9/2025).
Sama seperti di smartphone, aplikasi Instagram versi iPad ini memungkinkan pengguna untuk melihat feed, stories, hingga fitur direct message (DM). Bedanya, versi tablet ini menekankan pada Reels.
"Kini, saat membuka aplikasi, Anda akan diarahkan ke Reels, sehingga Anda bisa mendapatkan konten menghibur yang Anda sukai di layar lebih besar," kata perusahaan bentukan Mark Zuckerberg tersebut.
Dengan ukuran layar iPad yang luas, pengalaman pakai Instagram terasa sedikit berbeda ketimbang di layar ponsel yang terbatas. Salah satu hal tersebut, pengguna Instagram bisa langsung komentar postingan Reels di samping video.
Fitur Baru Instagram Versi iPad, Apa Saja?
Ini membuat interaksi di platform medsos tersebut terasa lebih cepat dan natural. Selain itu, halaman DM juga terlihat mirip dengan Messenger versi desktop, di mana kotak masuk akan ditampilkan di samping chat.
Aplikasi buatan perusahaan rintisan Mark Zuckerberg itu juga juga memungkinkan pengguna mengatur postingan dan Reels secara kronologis, dengan postingan terbaru muncul lebih dulu.
Layar lebih besar juga berarti lebih banyak ruang dan lebih sedikit klik, di mana komentar Reel akan muncul di samping video berukuran penuh, dan halaman DM akan menampilkan kotak masuk Anda di samping obrolan, mirip dengan tampilan Messenger di desktop.
Tak hanya untuk pengguna iPad, Meta memastikan desain baru Instagram ini juga segera hadir di tablet Android. Hal ini menjadi kabar baik bagi pengguna tablet, di mana banyak dari mereka merasa pengalaman pakai IG di layar besar kurang optimal.
Live Instagram Kini Hanya untuk Akun Publik 1.000 Followers ke Atas
Instagram resmi melakukan perubahan aturan tentang fitur siaran langsung (Live), di mana kini hanya pengguna akun publik dengan minimal 1.000 pengikut (followers) bisa pakai fitur ini.
Sebelum aturan ini diberlakukan, siapa pun bisa memanfaatkan fitur Live Instagram tanpa memandang jumlah followers atau jenis akun.
Mengutip Mashable, Selasa (12/8/2025), kabar ini mencuat setelah sejumlah kreator kecil membagikan tangkapan layar pemberitahuan resmi dari IG ke berbagai platform media sosial.
Dalam notifikasi itu tertulis, "Your account is no longer eligible for Live. We changed the requirements to use this feature. Only public accounts with 1,000 followers or more will be able to create live videos."
Banyak pengguna Instagram mengaku terkejut dan khawatir, langkah ini berpotensi mempersulit kreator pemula membangun basis penggemar.
Sebagian merasa, aturan baru Instagram ini mengubah bagaimana kreator pemula mengandalkan siaran langsung untuk menjangkau audiens secara cepat dan organik.
Dampak Bagi Kreator Kecil
Instagram mengonfirmasi perubahan aturan ini dan menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk “meningkatkan pengalaman konsumsi Live secara keseluruhan”.
Meski begitu, keputusan tersebut langsung memicu gelombang keluhan dari para kreator kecil yang merasa semakin sulit berkembang di platform ini.
Bukan hanya akun publik dengan pengikut di bawah 1.000 yang terimbas, tetapi juga akun privat sama sekali tidak dapat mengakses fitur Live, meski jumlah pengikutnya sudah melampaui 1.000. Bagi kreator pemula, kebijakan ini menjadi rintangan besar.
Menambah followers secara organik membutuhkan strategi, konsistensi, dan waktu panjang, terlebih di tengah persaingan ketat dari pembuat konten yang sudah mapan.
Alasan di Balik Kebijakan Ini
Kritik bermunculan karena banyak yang khawatir aturan baru ini mempersempit kesempatan kreator kecil menjangkau penonton melalui siaran langsung.
Namun, dari sudut pandang platform, langkah ini bisa menjadi cara efektif untuk memangkas jumlah siaran berkualitas rendah yang hanya ditonton segelintir orang.
Dengan pembatasan tersebut, algoritma dapat lebih fokus merekomendasikan konten Live yang dianggap relevan, menarik, dan memiliki potensi engagement lebih tinggi.
Selain itu, beban server dan biaya operasional yang ditanggung Meta, induk Instagram, dapat berkurang karena jumlah siaran langsung yang harus diakomodasi juga menurun. Kebijakan ini, meskipun kontroversial, dianggap selaras dengan tren pengetatan kualitas konten di media sosial.