Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Gaza Kembali Jadi Sasaran

19 hours ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Gaza Kembali Jadi Sasaran Ilustrasi: Anak-anak Palestina di Kamp Pengungsian Jalur Gaza Bagian Tengah.(AFP/Eyad Baba)

SEBANYAK 11 warga Palestina tewas di Gaza dalam serangan terbaru pasukan Israel, yang disebut sebagai pelanggaran paling mematikan sejak gencatan senjata diberlakukan delapan hari lalu.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/10) malam ketika sebuah tank Israel menembakkan pelurunya ke kendaraan sipil yang membawa keluarga Abu Shaaban di wilayah Zeitoun, Kota Gaza. Informasi tersebut disampaikan oleh pertahanan sipil Gaza.

Menurut juru bicara pertahanan sipil, Mahmoud Basal, tujuh anak dan tiga perempuan termasuk di antara korban. Mereka ditembaki saat sedang menuju rumah mereka untuk memeriksa kondisinya.

"Mereka seharusnya diperingatkan atau diperlakukan berbeda," kata Basal.

Ia menambahkan, kondisi ini menegaskan bahwa pendudukan masih haus darah dan bersikeras melakukan kejahatan terhadap warga sipil tak berdosa.

Kecaman dari Hamas

Hamas mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pembantaian. Kelompok itu menilai keluarga tersebut menjadi sasaran tanpa alasan yang dapat dibenarkan. 

Mereka juga menyerukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para mediator internasional untuk menekan Israel agar mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Insiden di Garis Demarkasi

Laporan menyebutkan tentara Israel menembak warga sipil yang melintas di kawasan yang disebut garis kuning, yakni garis demarkasi yang semestinya menjadi batas operasi militer sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata.

Hind Khoudary, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan dari Gaza, mengatakan banyak warga tidak memiliki akses internet dan tidak mengetahui secara pasti posisi pasukan Israel di sepanjang garis tersebut, sehingga membahayakan keselamatan mereka.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan garis kuning itu segera akan diberi penanda agar lebih jelas. Hingga kini, pasukan Israel masih menguasai sekitar 53% wilayah Jalur Gaza, menurut Khoudary.

Korban dan Pembatasan Bantuan

Meski pertukaran tawanan dan tahanan Palestina terus berlangsung sesuai kesepakatan, pasukan Israel dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina dan memperketat pembatasan terhadap distribusi bantuan penting, termasuk pangan dan obat-obatan.

Pekan lalu, lima warga Palestina juga dilaporkan tewas dalam serangan di kawasan Shujayea, Kota Gaza.

Israel hingga kini masih menutup penyeberangan Rafah dengan Mesir dan memblokir akses di sejumlah titik perbatasan lain, menghambat pengiriman bantuan dalam jumlah besar.

Peringatan PBB

PBB memperingatkan bahwa tim bantuan mengalami kesulitan menjangkau wilayah-wilayah yang mengalami kelaparan. Sekitar 49% penduduk hanya dapat mengakses kurang dari enam liter air bersih per hari, jauh di bawah standar keadaan darurat.

Program Pangan Dunia (WFP) menyebut pihaknya baru mampu mengirim rata-rata 560 ton makanan per hari sejak gencatan senjata dimulai, jumlah yang dinilai belum cukup untuk mengatasi malnutrisi luas dan mencegah kelaparan.

Pengembalian Jenazah Tawanan

Hamas menyatakan tetap berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata, termasuk pengembalian jenazah tawanan Israel yang masih berada di bawah reruntuhan.

Pada Jumat (17/10) malam, kelompok tersebut menyerahkan satu jenazah tawanan tambahan, sehingga totalnya menjadi 10 sejak gencatan berlaku. Hamas mengatakan membutuhkan alat berat dan perlengkapan penggalian untuk menemukan lebih banyak jenazah, namun akses terhadap peralatan itu masih diblokir oleh Israel.
(Al Jazeera/P-4)

Read Entire Article