
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia menilai pelaksanaan INA-LAC (Indonesia-Amerika Latin dan Karibia) Business Missions 2025 yang berlangsung di Sao Paulo, Brasil, pada 22-23 September 2025 berjalan sukses dan sesuai target.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 14 pelaku usaha asal Indonesia serta satu institusi yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJHP). Selain melakukan bussiness pitching dan bussiness matching, peserta INA-LAC asal Indonesia pada hari kedua pelaksanaan melakukan company visit ke sejumlah calon mitra mereka di Brasil.
Direktur Amerika II Kementerian Luar Negeri, E. Riris Wusananingdyah, mengaku puas dengan pelaksanaan INA-LAC Business Missions 2025. “Soal penyelenggaraan ini menurut saya sesuai target, tercapai. Sektor-sektor yang dilibatkan juga sesuai dengan yang sejak awal kami sampaikan, yakni sektor primadona (otomotif, kosmetik, dan kedirgantaraan),” ujarnya di Hotel Royal Boutique Jardins, Sao Paulo, Rabu (23/9/2025).
Riris menambahkan, selama perhelatan INA-LAC Business Missions 2025 antusiasme mitra bisnis di Brasil sangat tinggi. Hal ini terlihat dari respons luas dalam sesi business pitching, business matching, hingga company visit ke sejumlah mitra dan calon mitra lokal. “Partnernya di Brasil sangat antusias, animo luas. Jadi menurut saya ini sudah sesuai target,” katanya.
Riris menekankan peluang kerja sama dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia masih sangat luas. Untuk penyelenggaraan tahun depan, Kemenlu berencana memperluas sektor partisipasi. “Tahun depan bisa dipertajam dengan melibatkan sektor-sektor lain misalnya home decor, farmasi, dan sebagainya,” imbuh dia.
Pemilihan Sao Paulo sebagai tuan rumah juga dinilai tepat. Kota besar ini merupakan pusat ekonomi di Brasil bahkan di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Ada banyak kantor pusat dan cabang perusahaan besar di sini. “Perhelatan di Sao Paulo jadi kebih memudahkan kita untuk mempertemukan pebisnis Indonesia dan lokal,” kata Riris.
Ditanya mengenai hasil akhir penyelenggaraan, ia menegaskan bahwa misi bisnis ini berhasil. "Kalau menurut saya iya sukses. Kalaupun ada dinamika, menurut saya itu minor ya, tidak ada sesuatu yang tiba-tiba melenceng dari yang kita siapkan. Dari konsep acara, teknis pelaksanaan, sampai ke penyelenggaraan itu sendiri sudah sesuai target," pungkasnya.
Salah satu peserta INA-LAC 2025 ialah PT Dirgantara Indonesia. Senior General Manager PT Dirgantara Indonesia, Indar Atmoko, menegaskan forum ini menjadi wadah strategis bagi perusahaan kedirgantaraan nasional untuk memperkenalkan produk unggulannya ke pasar internasional.
“INA-LAC merupakan forum berkelanjutan di mana PT DI aktif memasuki market Amerika Latin dan Karibia,” ujar Indar kepada Media Indonesia.
Sebagai informasi, transaksi bisnis sepanjang satu tahun terakhir dalam kerangka INA-LAC mencapai US$581 juta (Rp9,64 triliun), terdiri dari US$284 juta (Rp4,71 triliun) potensi kesepakatan dan US$ 297 juta (Rp4,93 triliun) transaksi konkret. Kesepakatan terbesar tercatat di sektor otomotif, pertambangan, industri strategis, serta investasi pengelolaan sampah dan pariwisata. (I-1)