
KASUS keracunan massal pelajar usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, di Jawa Barat resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Namun, status tersebut belum dipastikan akan diperluas ke seluruh wilayah Jawa Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa keselamatan peserta didik menjadi prioritas utama pemerintah.
“Yang paling penting saat ini adalah memastikan anak-anak yang terdampak segera mendapatkan penanganan. Alhamdulillah semuanya sudah dirawat, mudah-mudahan bisa pulih kembali seperti sediakala," kata Herman, usai menghadiri Gebyar PKH 2025 di Bale Sawala Yudistira, Kompleks Pemkab Purwakarta, Rabu (24/9).
Menurutnya, kasus ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pemprov Jabar telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk menelusuri penyebab pasti keracunan, sekaligus menyiapkan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh. Kekurangannya di mana, harus kita perbaiki bersama-sama. Program MBG ini program nasional, tapi pemerintah daerah juga punya peran penting dalam menyukseskannya,” jelas Herman.
Terkait kemungkinan peningkatan status KLB ke tingkat provinsi, Herman menyebut hal itu masih dalam pembahasan.
"Masih dievaluasi. Yang utama sekarang adalah keselamatan anak-anak, baru setelah itu kita lakukan perbaikan secara komprehensif,” tegasnya.
Herman menambahkan, keberhasilan program MBG hanya bisa tercapai jika pelaksanaan di lapangan benar-benar aman dan sesuai standar. (RZ/E-4)