Lampung Geh, Bandar Lampung – Jembatan di Jalan Umbul Kunci, Teluk Betung Timur, tak kunjung diperbaiki. Terkendala izin pemakaian lahan.
Jembatan yang hanya berbahan kerangka baja ringan dan dilapisi papan kayu tanpa pegangan. Kondisinya rapuh dan berisiko bagi warga yang setiap hari melintas.
Ketua RT 12 LK 2 Kelurahan Sukamaju, Heirudin (45), mengatakan jembatan yang menghubungkan dua wilayah, Cempaka dan Cirawas, itu dibangun secara swadaya masyarakat.
“Sudah pernah kami ajukan ke pemerintah, bahkan sampai tahun depan. Masalahnya, untuk pembuatan harus ada izin dari pemilik tanah. Nah, pemilik tanah ini sampai sekarang sulit dihubungi,” ujarnya saat diwawancarai Lampung Geh, Jumat (5/9).
Heirudin menjelaskan, warga sudah beberapa kali bermusyawarah agar lahan di sekitar jembatan bisa dihibahkan sehingga pemerintah tidak ragu untuk melakukan perbaikan.
“Kalau si pemiliknya bisa dihubungi, bisa musyawarah, kita minta lahan itu supaya pembangunan cepat. Bahkan ada yang siap bawa pengajuan langsung ke wali kota,” jelasnya.
Ia menambahkan, jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses warga untuk menyeberangi sungai dan menuju kampung seberang.
“Kalau jalan lain tidak ada, hanya lewat sungai ini. Jadi mau tidak mau warga tetap melintas meskipun kondisinya rawan,” ujarnya.
Heirudin juga menjelaskan, jembatan yang sudah beberapa kali berpindah lokasi itu baru berdiri sekitar tiga tahun. Namun, sejak banjir terakhir, rangka jembatan mulai patah dan makin membahayakan.
“Belum ada korban, tapi risikonya besar. Apalagi kalau dilewati motor,” jelasnya.
Ia berharap dapat segera mengambil langkah setelah persoalan lahan selesai.
“Kalau tanah sudah jelas, saya yakin pembangunan jembatan bisa dipercepat,” ujarnya. (Taufik/Put)