
CITIBANK, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih lebih dari Rp1,3 triliun di kuartal kedua tahun 2025, didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih secara tahunan (yoy) sebesar 11% dan rasio low-cost fund yang meningkat menjadi 75%.
Dengan hasil positif ini, Citi Indonesia membukukan return on equity (ROE) sebesar 13,6% dan return on assets (ROA) sebesar 3,6%. Rasio liquidity coverage (LCR) dan rasio net stable funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 295% dan 160%, di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dilaporkan sebesar 40,1%, meningkat dari 36,2% pada tahun sebelumnya. Citi akan terus menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas usaha.
"Pencapaian ini menunjukkan ketahanan bisnis kami di tengah dinamika pasar dan ketidakpastian ekonomi dalam skala global. Keunggulan jaringan global Citi, didukung dengan penyediaan layanan dan solusi digital keuangan Citi yang menyeluruh, terus menjadi pembeda utama kami dalam mendukung klien institusional lintas negara, terutama dalam beradaptasi dan tumbuh di era baru ini," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/8).
Sepanjang triwulan kedua 2025, lini bisnis corporate banking di Citi Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Citi Indonesia terus berkomitmen memberikan layanan dan solusi perbankan kepada beragam klien, mulai dari perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, hingga sektor publik.
Pada bisnis treasury and trade solutions (TTS), Citi Indonesia mencatat pertumbuhan positif tahun ke tahun pada triwulan kedua 2025, didorong oleh peningkatan volume kliring mata uang asing sebesar 17% dan peningkatan pemakaian kartu komersial sebesar 8%.
Melalui solusi pembiayaan rantai pasokan, TTS mendukung klien dalam menyediakan bantuan modal kerja kepada pemasok lokal di seluruh Indonesia. Pada tahun 2025, Citi Indonesia mencatat pertumbuhan pemasok yang terdaftar ke dalam program sebesar 16% dibandingkan tahun sebelumnya.
Memahami bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, solusi digital yang disediakan menunjang Citi untuk memperluas cakupan layanan ini ke seluruh pemasok di Indonesia, menjangkau pemasok dari Sabang sampai Merauke.
Bisnis investor services di Citi Indonesia juga secara aktif berkontribusi dalam pengembangan pasar modal Indonesia, termasuk mendukung inisiatif terbaru dari pihak regulator.
Sepanjang triwulan kedua 2025, Citi turut berpartisipasi dalam berbagai forum dari regulator seperti working group, focus group discussion (FGD), dan task force untuk tetap berada di garis depan pengembangan pasar sehingga Citi bisa terus memberikan layanan terbaik bagi para klien.
Bisnis markets Citi Indonesia kembali menegaskan kepemimpinannya dengan kehadiran yang kuat di pasar valuta asing (FX) dan pendapatan tetap. Diakui sebagai mitra terpercaya bagi klien korporasi dan institusi, Citi Indonesia terus memanfaatkan berbagai platform unggulan seperti CitiFX Gateway/SFTP, CitiFX Pulse, CitiDirect, dan CitiConnect untuk menghadirkan solusi FX dan pembayaran yang sepenuhnya otomatis serta terintegrasi dengan sistem klien.
Berbagai inovasi ini dapat membantu klien tetap menjalankan bisnis dengan efisien di tengah dinamika pasar.
Sepanjang triwulan kedua tahun 2025, Citi Indonesia kembali meraih sederet penghargaan dalam ajang bergengsi Euromoney Awards for Excellence. Di tahun 2025 ini, Citi Indonesia dinobatkan sebagai 'Indonesia’s Best International Bank' dan 'Indonesia’s Best Bank for Large Corporates' dalam ajang tahunan yang digelar oleh Majalah Euromoney.
"Penghargaan ini mencerminkan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh tim Citi Indonesia yang senantiasa memberi solusi layanan keuangan kelas dunia bagi para klien. Mengingat Citi telah hadir di Indonesia selama lebih dari setengah abad, kami terus berupaya menjadi mitra perbankan utama bagi para klien yang memiliki kebutuhan perbankan lintas batas. Kekuatan Citi Indonesia terletak di kehadiran jaringan global yang terdepan serta keahlian lokal yang mendalam," tutup Batara. (Ifa/E-1)