
RUMAH Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya menyiapkan kontainer pendingin (cold storage) dalam ukuran besar untuk menyimpan jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kami sudah menyiapkan cold storage agar proses identifikasi berjalan lancar,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes Pol Khusnan Marzuki di Post Mortem RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (3/10).
Fasilitas kontainer pendingin di RS Bhayangkara Surabaya itu, kata dia, memiliki kapasitas 100 jenazah. Meski dari data yang masuk diperkirakan tidak sampai 100 jenazah. Menurutnya, fasilitas tersebut digunakan agar jenazah tetap terjaga kondisinya selama proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim. Saat ini Polda Jatim masih mengumpulkan data post mortem dari jenazah udah ditemukan.
“Mudah-mudahan korbannya tidak banyak, kita sama-sama berdoa,” kata Kusnan.
Hingga Jumat (3/10) pukul 15.20 WIB, terdapat 5 jenazah yang dibawa ke Post Mortem RS Bhayangkara Surabaya untuk menjalani identifikasi. Dari 5 jenazah tersebut, jenazah pertama dan kedua tiba pada pukul 08.30 WIB. Kemudian ketiga jenazah tiba pada pukul 10.40 WIB. Jenazah terbaru sampai di RS Bhayangkara pada pukul 12.02 WIB lalu jenazah kelima tiba pada sekitar pukul 14.30 WIB. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) total ada sembilan jenazah yang berhasil ditemukan. (H-4)