Liputan6.com, Jakarta - CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan bahwa layanan kecerdasan buatan andalannya, ChatGPT, telah mencapai 800 juta pengguna aktif mingguan.
Pencapaian ini menjadi sinyal peningkatan adopsi yang sangat signifikan di antara konsumen, developer, perusahaan, dan bahkan pemerintah.
Pertumbuhan ChatGPT yang mengesankan ini terjadi di saat OpenAI tengah berpacu untuk mengamankan sebanyak mungkin chip AI dan membangun infrastruktur AI terbesar.
Mengutip TechCrunch, Rabu (8/10/2025), pada Agustus 2025, OpenAI sempat mengumumkan bahwa mereka hampir mencapai 700 juta pengguna aktif mingguan, yang merupakan peningkatan pesat dari 500 juta pengguna pada akhir Maret 2025.
“Saat ini, 4 juta developer telah membangun dengan OpenAI,” kata Altman dalam presentasinya di acara Dev Day, belum lama ini.
“Lebih dari 800 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggu, dan kami memproses lebih dari 6 miliar token per menit pada API kami," ia menambahkan
Ia melanjutkan, "Berkat kalian semua, AI telah beralih dari sesuatu yang dimainkan orang menjadi sesuatu yang dibangun oleh orang setiap hari.”
Sistem Agentic dan Aplikasi Adaptif Baru
Acara Dev Day OpenAI mencakup berbagai pengumuman penting, termasuk datangnya alat baru yang memberi kesempatan pengembang untuk membangun aplikasi langsung di dalam ChatGPT, dan pengembangan sistem agentic yang lebih canggih.
Sistem agentic ini adalah bentuk AI yang bisa bertindak dan menjalankan tugas atas nama pengguna, bukan hanya merespons perintah.
“Ini akan memungkinkan generasi baru aplikasi yang lebih interaktif, adaptif, yang dapat kamu ajak bicara,” ucap Altman
Pergeseran ini menunjukkan fokus OpenAI, yang sebelumnya membawa chatbot pintar menjadi platform AI yang lebih menyatu dengan cara kerja dan kebutuhan penggunanya.
OpenAI Jadi Perusahaan Paling Bernilai
Sejak pertama kali diluncurkan pada November 2022, ChatGPT tumbuh dengan kecepatan yang sangat pesat.
Dalam waktu singkat, ia menjadi produk AI konsumen paling terkenal dan menjadi salah satu layanan online dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah internet.
Belakangan, OpenAI juga memperluas layanan ChatGPT ke arah yang lebih proaktif lewat fitur baru bernama OpenAI Pulse, yang secara otomatis mengirimkan ringkasan berita pagi yang dipersonalisasi kepada pengguna yang berpartisipasi.
Namun, di balik kesuksesannya, ChatGPT juga menghadapi beberapa kekhawatiran. Salah satunya adalah masalah “sycophancy”, atau kecenderungan AI untuk selalu menyenangkan pengguna, dan risiko halusinasi AI yang bisa menimbulkan informasi keliru.
Salah satu contoh yang sempat ramai adalah kasus Allan Brooks, pengguna yang sempat percaya bahwa ia menemukan teori matematika baru berkat ChatGPT, padahal hal itu tidak benar.
Walau begitu, OpenAI tetap mencatat pencapaian besar. Pada hari Kamis, perusahaan ini resmi menjadi perusahaan swasta paling bernilai di dunia, dengan valuasi mencapai USD 500 miliar atau sekitar Rp 8.280 triliun setelah penjualan saham senilai USD 6,6 miliar atau sekitar Rp 109 triliun.
Peluncuran Produk Baru Sora hingga Agentic Commerce
OpenAI terus bergerak cepat dengan meluncurkan berbagai produk baru. Salah satu yang paling menarik adalah versi terbaru dari alat pembuat video, Sora, yang dirilis minggu lalu berbarengan dengan platform jejaring sosial pendampingnya.
Di waktu yang hampir bersamaan, OpenAI juga mengumumkan kerja sama dengan Stripe untuk menghadirkan platform “agentic commerce”.
Platform ini dibuat agar sistem AI bisa membantu pengguna dalam melakukan transaksi dan aktivitas bisnis secara otomatis.