
KABUPATEN Karanganyar jauh dari hingar bingar aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada akhir Agustus lalu. Namun meski terkesan tenang dan nyaman, ternyata sektor pariwisata di Bumi Intan Pari itu sangat terganggu dan terdampak.
Dinas Pariwisata Karanganyar menyebutkan, bahwa sejumlah objek wisata alam di lereng gunung Lawu pada empat hari awal bulan September ini sepi.
"Penurunan cukup signifikan, seperti di Kemuning Sky Hill, Gerojokan Jumog, Telaga Kusuma di Jumantono, Candi Sukuh dan Candi Cetho yang pada periode Agustus sebelum kerusuhan di wilayah tetangga ramai, pada awal September langsung sepi," ujar Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Wini Wulandari.
Seperti Candi Cetho di Jenawi yang pada hari libur bisa mencapai 1000 pengunjung, dan begitu juga Candi Sukuh yang pada hari biasa dikunjungi lebih 1000 pengunjung, saat ini turun lebih dari 50 persen.
"Lalu objek wisata Telagakusuma di Tunggulrejo, Jumantono yang biasanya dikunjungi sekitar 1.000 orang per hari, pada September ini juga susut separuruh. Kawasan Tawangmangu juga sama," ungkap dia.
Dia paparkan, susutnya pengunjung atau pelancong di kawasan wisata lereng gunung Lawu, memang belum bisa dipastikan sebagai danpak kerusuhan. Namun penurunan yang signifikan diyakini merupakan salah satu dampak dari aksi unjuk rasa. (H-3)