Liputan6.com, Jakarta - Mohan keluar dari toilet dan langsung terkejut saat melihat Hana sedang bersandar santai di dinding dekat pintu. Ia tidak menyangka akan bertemu gadis itu di situ. Dengan senyum menggoda, Hana menatap Mohan dan berkata, “Ternyata kalau dilihat dari dekat... lo keren juga, ya.”
Mohan hanya menatapnya sekilas, lalu berjalan pergi tanpa menanggapi. Wajahnya tetap cuek seperti biasa, meninggalkan Hana yang masih berdiri dengan senyum penuh arti.
Di tempat lain, Cassandra tampak gelisah sambil menelpon Valerian. Suaranya terdengar panik. “Aku udah coba hubungi Axel, tapi nggak bisa, Valerian.”
Valerian di ujung telepon menjawab dengan nada tenang, bahkan terdengar sedikit misterius. “Axel lagi tidur… dan mungkin cukup lama.” Cassandra terdiam. Wajahnya menunjukkan kebingungan dan rasa khawatir yang mulai membuncah.
Sementara itu, di kantor Amanda, suasana juga memanas. Diah dan Amanda masih duduk berhadapan. Dengan suara hati-hati, Diah menyampaikan, “Zara punya masalah genetik. Apa Mbak Amanda siap menerima kenyataan itu?” Amanda menunduk. Raut wajahnya terlihat rumit, seolah sedang bergulat dengan jawabannya sendiri.
Usai jam sekolah, Aqeela dan Zara berjalan ke lobi depan. Di sana sudah menunggu Harry dan Fattah. Dengan nada manja dan lelah, Aqeela berkata pada Harry, “Energi aku udah abis. Jadi hari ini kamu yang harus boncengin aku, ya!”
Harry tertawa kecil dan menjawab ceria, “Oke, Captain!”
Sementara itu, Mohan berjalan bersama Raisa, Victoria, dan Jolina. Dalam perjalanan, Mohan menceritakan pertemuannya dengan Hana tadi di depan toilet. Raisa menarik napas panjang, berusaha tetap tenang meski jelas ada ketegangan dalam suaranya.
Tiba-tiba Victoria menghentikan langkahnya. “Tunggu!” katanya serius. “Ini nggak oke sama sekali. Cewek itu tipe yang agresif. Serius. Itu ancaman!”
Mereka semua terdiam sejenak. Ketegangan mulai terasa di antara mereka, dan jelas bahwa pertemuan singkat dengan Hana bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh.