Studi Ungkap Puasa Intermiten Tak Ganggu Kemampuan Berpikir pada Orang Dewasa

3 weeks ago 20
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta- Puasa intermiten (intermittent fasting) disebut-sebut bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, banyak yang khawatir puasa makan bisa membuat konsentrasi menurun atau sulit berpikir jernih.

"Ini keyakinan yang sangat intuitif, kita mengasosiasikan rasa lapar dengan energi yang rendah, mudah tersinggung, dan mudah terdistraksi, jadi rasanya logis jika kemampuan kognitif juga akan terganggu," kata psikolog Profesor David Moreau dari University of Auckland, Selandia Baru.

Berdasarkan review terhadap beberapa studi, Moreau mengungkapkan bahwa puasa dalam jangka waktu pendek sekitar 12 jam umumnya tidak memengaruhi kinerja kognitif pada orang dewasa.

Dalam lebih dari 70 studi eksperimental yang Moreau review, ternyata orang yang berpuasa memiliki kinerja yang sama baiknya dalam tugas dan tes mental dibandingkan dengan mereka yang perutnya kenyang seperti mengutip Everyday Health, Minggu, 16 November 2025.

Lalu, ada juga studi yang melibatkan 3.500 orang dewasa yang sedang menjalani puasa atau baru-baru ini menjalani puasa. Peneliti pun mengecek kemampuan kognitif partisipan. 

"Kami memperkirakan setidaknya terjadi sedikit penurunan kinerja saat orang lapar, tetapi hasilnya menunjukkan bahwa kinerja otak tetap baik," kata Moreau.

Namun, pada orang yang berpuasa lebih dari 12 jam berdasarkan analisis tersebut mencatat sedikit penurunan kinerja kognitif.

Berpotensi Pengaruhi Suasana Hati

Di sisi lain, terapis yang juga psikolog klinis asal Amerika Serikat, Sera Lavelle mengungkapkan puasa intermitten dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Hal ini kemudian bisa berpengaruh pada fungsi kognitif.

"Penurunan glukosa darah atau peningkatan rasa lapar dapat memicu iritabilitas, perubahan suasana hati, atau peningkatan pikiran tentang makanan,” kata Lavelle.

Meski begitu, psikolg Charlotte Markey dari Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat megnatkaan perlu penelitian lebih lanjut tentang perubahan suasana hati terhadap kemampuan kognitif.

"Sulit untuk merasa bahagia saat lapar, dari sinilah ungkapan 'hangry' (hungry dan angry) berasal," kata Markey, yang penelitiannya berfokus terutama pada perilaku terkait makan, citra tubuh, dan manajemen berat badan, dan tidak terlibat dalam tinjauan ilmiah tersebut.

Apakah Puasa Intermiten Menyehatkan?

Para penulis studi menyadari bahwa puasa dapat memiliki efek positif atau negatif pada berbagai aspek kesehatan. Hal ini tergantung pada masing-masing individu.

Bagi sebagian orang, puasa dapat memberikan efek positif pada cara tubuh menggunakan energi. Glikogen, bentuk utama karbohidrat yang disimpan, berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh ketika Anda makan secara teratur sepanjang hari.

Namun, ketika Anda berpuasa, glikogen pada akhirnya akan terkuras, yang menyebabkan tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi alternatif. Ini disebut ketosis, karena tubuh menggunakan keton, produk sampingan dari pembakaran lemak, sebagai bahan bakar.

“Bukti yang muncul menunjukkan bahwa mengandalkan keton dapat memberikan manfaat kesehatan yang luas, memodulasi sistem hormonal, dan mengaktifkan proses perbaikan sel yang terkait dengan umur panjang,” kata Moreau.

Puasa Dapat Membakar Lemak Tubuh

Moreau mengingatkan puasa intermiten tidak cocok untuk semua orang. Misalnya pada orang-orang dengan kondisi medis tertentu, orang yang kekurangan berat badan atau rentan terhadap gangguan makan. Jika itu terjadi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perubahan pola makan.

Sementara itu, Sera Lavelle menambahkan, hal terpenting sebelum memulai puasa adalah memastikan apakah pola tersebut sesuai dengan kondisi tubuh, kesehatan mental, serta tuntutan aktivitas harian seseorang.

Respons terhadap rasa lapar berbeda-beda, sehingga tidak semua orang dapat menjalani puasa dengan nyaman.

"Intermitent fasting ini ada beban psikologis, seperti jadi memikirkan makan, muncul perubahan suasana hati, gangguan lain," katanya.

Read Entire Article