
Israel terus menyerang Gaza. Badan pertahanan sipil Gaza pada Rabu (1/10) mengatakan serangan terbaru Israel menewaskan 46 orang.
Juru bicara pertahanan sipil, Mahmud Bassal, mengatakan beberapa kematian disebabkan disebabkan serangan di sebelah barat Kota Gaza.
Serangan drone Israel juga menewaskan dua orang di Al-Zawayda dan dua orang di sebuah kamp di Nuseirat. Keduanya terletak di Gaza tengah.
"Dua pencari bantuan tewas oleh tembakan Israel di barat daya Khan Yunis di Gaza selatan," kata Bassal, dikutip dari AFP, Kamis (2/10).
Proposal Perdamaian Trump

Sebelumnya, Gedung Putih merilis 21 poin proposal perdamaian yang disebut akan mengakhiri serangan Israel di Gaza.
Jika proposal ini diterima oleh kedua pihak, diharapkan serangan Israel dapat segera berhenti. Selain itu, sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza--hidup dan mati--akan dibebaskan dalam 72 jam, demikian pula dengan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.
Jalur Gaza juga akan dipimpin oleh pemerintah sementara oleh pemerintah teknokratik Palestina, tidak ada peran Hamas dalam pemerintahan, dan Israel tidak akan mencaplok Gaza.
Respons Hamas

Sementara itu, Hamas dilaporkan ingin mengubah sejumlah klausul dalam proposal perdamaian Gaza yang diajukan Presiden AS Donald Trump. Hal ini diungkapkan seorang sumber yang dekat dengan Hamas.
Sumber itu mengatakan, negosiator Hamas telah bertemu dengan pejabat Turki, Mesir, dan Qatar di Doha pada Selasa (30/9) kemarin. Hamas disebut membutuhkan waktu paling lama 2-3 hari untuk menanggapi proposal Trump.
Ada 20 poin dalam proposal Trump itu, di antaranya gencatan senjata, pembebasan sandera yang ditahan Hamas dalam 72 jam, Hamas harus melucuti senjata, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.
"Hamas ingin mengubah sejumlah klausul, salah satunya pelucutan senjata dan pengusiran Hamas dan faksi-faksi lainnya," kata sumber itu, dikutip dari AFP, Rabu (1/10).

Sumber itu juga mengatakan, pemimpin Hamas menginginkan jaminan internasional untuk penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza serta jaminan tidak akan ada pembunuhan di dalam maupun di luar Gaza.
Lebih lanjut, sumber itu mengatakan Hamas berkomunikasi dengan pihak-pihak regional dan Arab. Namun, tidak dijelaskan secara detail.
Sumber lainnya mengatakan, Hamas terpecah terkait proposal Trump itu.