TIM mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Logistik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), berhasil merancang layout gudang inovatif untuk PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang bisa meningkatkan kapasitas penyimpanan hingga 13% atau setara 1.060 item tambahan. Desain ini menghadirkan efisiensi tinggi bagi pengelolaan material di industri kedirgantaraan, sekaligus menjadi contoh kolaborasi akademisi dan industri yang berdampak nyata.
PT DI, merupakan salah satu perusahaan kedirgantaraan terkemuka di Asia, dengan kemampuan inti dalam desain, produksi dan layanan pesawat untuk sektor sipil maupun militer.
Perusahaan BUMN ini memproduksi berbagai jenis pesawat, termasuk N219, NC212, CN235, CN295, Superpuma family dan Bell412EP.
Diversifikasi produk yang luas menuntut pengelolaan material yang kompleks, terutama untuk barang impor yang harus memenuhi ketentuan minimum order quantity, sehingga sering menimbulkan persediaan berlebih dan biaya inventori tinggi. Melihat tantangan tersebut, tim mahasiswa UPI yang terdiri dari Nai’la Nursyifa, Muhammad Faishal Afiq, dan Ghalih Djati Munggaran melakukan riset selama empat bulan, termasuk observasi langsung di lapangan.
Tim menemukan bahwa tata letak gudang yang kurang optimal menyebabkan ruang terbuang dan memperlambat proses pengambilan barang, sehingga dibutuhkan solusi yang sistematis dan efisien.
Nai’la Nursyifa, perwakilan tim riset proyek konsultasi ini kemarin menyatakan, untuk mengatasi masalah ini, tim merancang layout gudang 2D yang memadukan dua metode yaitu Dedicated Storage, setiap barang ditempatkan di lokasi khusus yang konsisten dan Class Based Storage, yang mengelompokkan barang berdasarkan kategori atau frekuensi penggunaan. Layout ini dibuat berdasarkan data masuk-keluar barang serta dimensi gudang, sehingga memungkinkan optimasi jalur pengambilan barang, pengorganisasian yang rapi, dan pemanfaatan ruang yang maksimal.
"Hasil simulasi desain menunjukkan peningkatan kapasitas gudang hingga 13%, memungkinkan penambahan sekitar 1.060 item tanpa perlu perluasan fisik. Optimalisasi ini juga meningkatkan luas blok gudang menjadi 31% dari sebelumnya 26,2%, mempercepat proses pengambilan barang dan menekan biaya operasional secara signifikan," paparnya.
Menurut Nai’la, dampak ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pengelolaan gudang, tetapi juga membuka peluang penghematan biaya dan waktu kerja yang berharga bagi PT DI.
“Pengalaman langsung di lapangan memberikan kami wawasan berharga untuk merumuskan desain yang benar-benar aplikatif dan berdampak nyata di industri. Kami bangga bisa menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus untuk solusi nyata bagi dunia industri," ungkapnya.
Nai’la menambahkan, kolaborasi antara mahasiswa UPI dan PT DI ini menjadi contoh nyata bagaimana akademisi dan industri dapat bekerja sama untuk mendorong inovasi berkelanjutan.
Dosen pembimbing proyek menekankan bahwa pendekatan berbasis data dan observasi lapangan menjadi kunci keberhasilan desain ini, sekaligus membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan pemikiran analitis yang siap diterapkan di dunia profesional.
"Selain dampak operasional, proyek ini juga menunjukkan potensi akademik yang signifikan, kami tidak hanya menghasilkan karya ilmiah, tetapi juga solusi inovatif dengan implikasi ekonomi langsung bagi perusahaan," tambahnya.
Keberhasilan ini, lanjut Nai’la, menjadi bukti nyata bahwa inovasi generasi muda mampu mendukung efisiensi industri nasional dan membuka peluang pengembangan lebih lanjut di sektor manufaktur, termasuk kemungkinan integrasi digital dan teknologi cerdas di masa depan.
Ke depan, tim mahasiswa UPI berencana mengembangkan versi digital dari layout gudang ini, yang dapat mempermudah pemantauan stok real-time, integrasi dengan sistem ERP, dan evaluasi performa gudang secara berkelanjutan. Dengan langkah ini, berharap kontribusi yang diberikan dapat terus meningkatkan efisiensi dan daya saing industri kedirgantaraan Indonesia.
"Keberhasilan tim dalam merancang layout gudang cerdas untuk PT DI menunjukkan bahwa inovasi dari generasi muda tidak hanya berdampak akademis, tetapi juga aplikatif dan ekonomis," sambungnya.
Kolaborasi ini kata Nai’la, menjadi bukti nyata bahwa sinergi pendidikan tinggi dan dunia industri mampu menghadirkan solusi yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi sektor manufaktur nasional. (AN/E-4)