MENTERI Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari kementerian teknis lain untuk membangun kawasan transmigrasi.
"Kita memahami bahwa pembangunan kawasan transmigrasi itu tidak mampu berdiri sendiri, hanya Kementerian Transmigrasi saja, tapi membutuhkan sinergi dan kolaborasi bukan hanya Kementerian Transmigrasi tetapi juga kementerian-kementerian teknis lainnya, bahkan lintas kementerian, lintas sektoral," ucap Iftitah di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (19/8).
Iftitah menegaskan, kawasan transmigrasi sangatlah penting karena ke depan dalam rangka transformasi transmigrasi tidak lagi hanya sekedar perpindahan penduduk tetapi bagaimana melakukan industrialisasi besar-besaran di luar Pulau Jawa.
"Utamanya dengan para transmigran sebagai tenaga kerjanya dengan mengutamakan masyarakat lokal sebagai transmigran," tegas Iftitah.
Sebagai contoh, dirinya menyebut bahwa kawasan transmigrasi Melolo memiliki potensi yangncukup besar. Oleh karenanya, ia mengungkapkan bahwa akan memperbarui Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementrans dan PT Muria Sumba Manis (MSM) sebagai salah satu industri gula yang berada di kawasan transmigrasi Melolo yang sebelumnya telah disepakati pada 2017 lalu.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan bahwa pembangunan sekaligus pengembangan wilayah di kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur ini diharapkan bisa tumbuh dengan baik.
"Tadi sepanjang jalan saya melihat tantangan biografis yang dialami ataupun yang dihadapi oleh masyarakat tentu tidak mudah. Tetapi di balik itu Tuhan juga baik, karena ada peluang, ada potensi yang luar biasa ketika kita semua gigih, sabar, berikhtiar, berupaya untuk mencari solusi yang terbaik termasuk dengan teknologi, dengan inovasi, dengan capital, dengan keberanian. Tanpa keberanian, tidak akan dimulai sesuatu yang dianggap awalnya sulit, bahkan dianggap tidak mungkin," tutur AHY.
AHY menilai, hadirnya PT MSM menjadi salah satu elemen penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di kawasan transmigrasi Melolo. Sebagai informasi, PT MSM saat ini tengah mempersiapkan kapasitas pabrik untuk menggiling tebu hingga 12.000 Ton Canes per Day (TCD).
"Karena bicara pertumbuhan ekonomi, pemerintah tidak mungkin sendirian. Berbicara membuka lapangan pekerjaan, pemerintah tidak bisa sendirian. Pemerintah pusat maupun daerah punya kepentingan untuk merangkul semua stakeholders, semua elemen, terutama dunia usaha. Kita yakini itu, industri akan hidup jika para pelaku industri juga masuk dan hadir dengan segala sumber daya yang dimilikinya," pungkas AHY. (E-4)