
Raya (4 tahun), bocah asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia cacingan akut.
kumparan mendatangi rumah milik keluarga Raya pada Rabu (20/8). Untuk mencapai rumah Raya, perjalanannya cukup panjang.
Dari kantor kumparan di Pejaten, Pasar Minggu, perjalanan memakan waktu hampir empat jam lebih. Selepas keluar Tol Parung Kuda, laju kendaraan diarahkan menuju Desa Cianaga.
Waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit dilalui dengan kondisi jalan rusak, menembus jalur Cikadang yang melewati hutan lebat.
Sesekali kendaraan harus melambat karena jalan sempit dan berbatu, menambah panjang perjalanan menuju kampung.
Sesampainya di kantor desa, kumparan kemudian menelusuri alamat pasti kediaman Raya. Kepala Dusun setempat menyebutkan lokasi rumah keluarga itu berada di Kampung Padangenyang, di wilayah Dusun Lemahduhur. Dari titik ini, perjalanan berlanjut.

Untuk sampai ke rumah tersebut, jalan berbatu yang belum sepenuhnya beraspal menjadi rintangan tersendiri. Motor diparkir di pinggir jalan, perjalanan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki. Kontur jalanan menanjak membuat langkah kaki terasa berat.
Sepanjang perjalanan, kandang-kandang domba berjajar di sisi jalan. Bau khas ternak domba menusuk hidung, menjadi ciri khas kehidupan warga sekitar yang banyak menggantungkan hidup menjadi buruh ternak juga menjadi buruh tani.

Sekiranya jarak 100 meter dari jalan raya, akhirnya rumah semi panggung milik keluarga Raya tampak di ujung.
Rumah itu berdiri sederhana, jauh dari cerminan rumah ideal dan bersih. Rumah ini memperlihatkan keterbatasan keluarga Raya dalam membangun tempat tinggal yang sehat dan layak.



Raya (4) meninggal dunia pada 22 Juli 2025 setelah sembilan hari dirawat di ICU RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Cacing gelang yang dikeluarkan dari tubuh Raya hampir seberat 1 kg, dari hasil ct scan, hampir seluruh tubuh Raya dipenuhi cacing, hingga bertelur di otaknya.