Jakarta (ANTARA) - Pihak kepolisian menyelidiki kasus taksi daring yang menjadi korban penerima orderan fiktif di kawasan Jalan Haji Amsar, Cipulir, Jakarta Selatan, pada Minggu (18/8).
"Terkait berita viral tersebut, kami akan dalami," kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Seala mengatakan akan segera menindaklanjuti dan berharap tidak ada korban lainnya.
Pihak Kepolisian masih memastikan motif pelaku melakukan pemesanan fiktif secara massal ini.
"Akan kami tindaklanjuti agar tidak ada korban lainnya," ucapnya.
Kasus ini telah menimbulkan kerugian waktu dan biaya bagi para pengemudi.
Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan kawasan RT 007/RW 009 Cipulir, Jakarta Selatan dihebohkan dengan kehadiran ratusan taksi daring dan ojek online (ojol) pada Minggu (17/8).
Terlihat dalam video sejumlah mobil berhenti di sebuah gang. Malam itu sejumlah warga sedang mengadakan lomba dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI.
Pengemudi taksi daring itu diketahui mulai datang dari Minggu malam pukul 23.00 WIB. Sebanyak 85 pengemudi itu mengaku menerima pesanan palsu yang diduga dilakukan oleh seseorang dengan identitas "Hendro".
Untuk ojol, tujuan yang ditulis adalah Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan, sementara taksi online dipesan untuk rute ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Baca juga: Polisi tindaklanjuti laporan balik sopir taksi daring
Baca juga: Pengeroyok sopir taksi daring ditangkap di Kembangan Jakarta Barat
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.