Liputan6.com, Jakarta - Di sebuah klub yang remang-remang, Edo hampir tertangkap. Saat rasa panik melanda, ia memilih kabur, melarikan diri dari kejaran yang semakin mendekat. Dalam kejar-kejaran itu, Hana terluka, sementara Edo berhasil lolos naik ojek. Kekecewaan menghampiri Hana—ia kehilangan jejak Edo begitu saja.
Alfin kemudian datang, meminta maaf atas kegagalannya menangkap Edo. Namun, ia berjanji pada Hana, akan terus berusaha menemukan keberadaan Edo. Dengan penuh harap, Alfin juga memohon maaf kepada Hana jika kelak anaknya sudah ditemukan.
Tian mengajak Hana ke sebuah taman yang teduh. Ia membawa beberapa balon warna-warni untuk menghibur Hana yang tengah bersedih. Saat balon-balon itu dilepaskan ke angkasa, perlahan hati Hana mulai merasakan ketenangan. Tian berkata, "Setidaknya, kita tahu anak kita masih hidup." Hana menatap anak-anak yang bermain di depannya, membayangkan mungkin kini anaknya sudah seusia mereka.
Di sisi lain, Misa semakin gelisah dan kalut. Rasa kehilangan yang mendalam membuatnya bahkan membenci bayi yang sedang dikandungnya. Vano berusaha menenangkan, namun Misa tetap keras kepala. Dengan nada marah, ia menantang, "Apa kamu bisa mengembalikan perasaanku pada Tian?"
Tian menemui pengacaranya dengan tekad bulat. Ia ingin mempercepat proses perceraian dengan Misa dan berusaha agar hak asuh Raihana jatuh ke tangannya.