
WARGA Palestina di Jalur Gaza menyambut pengumuman gencatan senjata antara Israel Defense Forces dan Hamas dengan air mata haru dan sorak kegembiraan. Setelah berbulan-bulan dihantam serangan tanpa henti, kabar ini menjadi secercah harapan baru bagi penduduk yang hidup dalam ketakutan dan penderitaan berkepanjangan.
Euforia di Jalanan Gaza
Begitu kabar gencatan senjata menyebar ke wilayah yang terkepung, warga Khan Younis di Gaza bagian selatan berbondong-bondong turun ke jalan. Bagi mereka, ini adalah titik balik setelah dua tahun perang yang memporakporandakan kehidupan.
"Alhamdulillah atas gencatan senjata ini, berakhirnya pertumpahan darah dan pembunuhan, seluruh Gaza bahagia," kata warga Gaza, Abdul Majeed Abd Rabbo dikutip Al Jazeera, Kamis (9/10).
Warga lain Khaled Shaat menambahkan bahwa momen ini terasa bersejarah.
"Kegembiraan yang kami saksikan beberapa waktu lalu di jalan adalah kelegaan dari pembantaian, pembunuhan dan genosida," sebutnya
Koresponden Al Jazeera di Gaza, Hani Mahmoud menggambarkan suasana di wilayah itu sebagai penuh kelegaan kolektif.
"Ini adalah momen bersejarah dan secara pribadi, sungguh melegakan," ujarnya.
Setelah berbulan-bulan menghadapi kelaparan dan krisis kemanusiaan, warga kini menantikan kapan bantuan pangan dan pasokan medis dapat kembali masuk dalam jumlah besar seperti saat gencatan senjata singkat pada awal tahun.
Rencana Perdamaian Tahap Pertama
Kesepakatan gencatan senjata ini diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (8/10) malam. Ia menyebut perjanjian tersebut sebagai tahap awal dari rencana yang lebih luas untuk mengakhiri perang.
Menurut Trump, kesepakatan mencakup pembebasan seluruh tawanan Israel di Gaza dengan imbalan tahanan Palestina serta penarikan pasukan Israel ke garis yang disepakati.
Mediator dari Qatar menyatakan rincian tambahan akan disampaikan dalam waktu dekat.
Tahap kedua rencana tersebut masih akan dinegosiasikan. Isinya diperkirakan meliputi penarikan penuh pasukan Israel, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan sistem keamanan serta pemerintahan baru di Gaza.
Malam yang Tenang di Tengah Ketegangan
Pada malam pengumuman, Mahmoud melaporkan bahwa warga Gaza mengalami malam yang lebih tenang dibandingkan biasanya. Namun, pertahanan sipil Gaza masih mencatat beberapa serangan udara di Kota Gaza setelah pernyataan gencatan senjata diumumkan.
Reaksi di Israel
Sementara itu, di Israel, kabar gencatan senjata juga disambut dengan emosi kuat. Di Tel Aviv, keluarga para tawanan dan pendukung mereka berkumpul di Lapangan Sandera, mengekspresikan rasa haru atas perkembangan ini.
"Kami gembira, air mata tak henti mengalir, ini adalah kegembiraan yang luar biasa," kata Einav Zangauker ibu dari tawanan Israel kepada media lokal Arutz Sheva.
Kelompok Forum Sandera dan Keluarga Hilang, yang mewakili keluarga tawanan, menyambut positif perjanjian tersebut namun menegaskan bahwa perjuangan mereka belum berakhir hingga semua tawanan dipulangkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa kabinetnya akan segera mengadakan pertemuan untuk mengesahkan kesepakatan tahap pertama, menyebut hari itu sebagai hari yang luar biasa bagi Israel. (P-4)