Wakil Ketua MPR: Indonesia Darurat Sampah, Produksi 56 Juta Ton Sampah

1 week ago 22
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan, Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air harus ditegakkan di lapangan. Regulasi itu menjadi payung hukum yang solutif dalam menghadapi berbagai permasalahan air.

Lahirnya UU tersebut melalui sejumlah pertimbangan dan kajian matang. Salah satunya, air merupakan kebutuhan dasar hidup manusia yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa bagi seluruh bangsa Indonesia.

"Kita sudah merencanakan dengan baik. Kita punya Undang-Undang yang baik. Kita lakukan pengawasan, tetapi penegakan hukumnya, saya kira harus tegas dan konsekuen," kata Eddy dalam diskusi ESGnow Movement Climate Talk Republika, di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (28/9/2025).

Wakil ketua umum DPP PAN tersebut menerangkan, pernyataan yang disampaikannya berbasis data. Menurut Eddy, masalah terbesar saat ini adalah darurat sampah. Setiap tahun Indonesia memproduksi 56 juta ton sampah.

Dari jumlah itu, sekitar 40 persen masih bisa dikelola lagi. Namun, 60 persen sisanya belum diolah. Sekitar 20 persen dari sisa yang belum diolah, dibuang ke lahan kosong tempat pembuangan akhir (TPA).

Eddy menyebutkan, rata-rata 85-90 persen TPA sampah sudah penuh. "Sisanya di mana? Ya, di tempat umum, di bantaran kali, di sungai-sungai. Makanya tidak ada sungai yang saat ini tidak tercemar," ujarnya.

Menurut Eddy, saat ini 60 persen sungai di Indonesia telah tercemar. Penyebab terbesar datang dari aktivitas rumah tangga. "Yang masak membuang minyak jelantahnya, yang mencuci dengan deterjen. Belum lagi kotoran manusia, mohon maaf, dan lain-lain. Belum lagi nanti industri dan lain-lain," ucap Eddy.

Dia menambahkan, industri yang menyebabkan pencemaran sungai juga beragam. Mulai dari industri pengolahan, pertambangan, peternakan, perikanan, dan lain-lain. Eddy menegaskan, karena itu, saat ini dibutuhkan kerja sama antarinstansi terkait untuk mencari langkah solutif.

Para wakil rakyat di Senayan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, komunitas, media, dan sebagainya. Dengan demikian, kata Eddy, tugas mengurusi sungai tidak hanya dibebankan kepada satu pihak seperti pemerintah daerah. Semua orang memiliki tanggung jawab yang sama.

Di awal pernyataannya, Eddy mengajak semua pendengar untuk sejenak berpikir ke belakang. Menurut dia, sungai adalah urat nadi peradaban. "Kalau kita lihat zaman dulu, tidak ada peradaban yang tumbuh di luar air, dalam hal ini terutama sungai," katanya.

Eddy mencontohkan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra Selatan yang berada di jalur Sungai Musi. Itu merupakan kerajaan besar di sektor maritim. Begitu juga dengan Kerajaan Kutai yang berada di jalur Sungai Mahakam.

Dari fakta tersebut, jelas Eddy, sungai merupakan salah satu aset terbesar dalam membangun peradaban dan kehidupan. Namun, dalam perjalanannya, terdapat permasalahan di lapangan yang harus segera dibenahi.

Read Entire Article