Liputan6.com, Jakarta Rafael Leao kembali jadi sasaran kritik Antonio Cassano. Setelah hasil imbang AC Milan melawan Juventus, mantan penyerang Italia itu melontarkan komentar pedas yang kembali menyerang kemampuan bintang asal Portugal tersebut.
Hubungan antara Cassano dan Leao memang sudah lama panas. Leao lebih sering memilih diam, sementara Cassano kerap melontarkan pernyataan keras di media. Kali ini, kritik itu muncul di acara Viva El Futbol, usai Leao gagal memanfaatkan dua peluang emas saat menghadapi Juventus. Meski performanya masih dalam tahap pemulihan ritme permainan, Cassano tampak tidak memberi ruang pemakluman.
Komentar terbaru Cassano kembali menimbulkan reaksi dari publik Milanisti. Ia bukan hanya menyoal permainan Leao, tetapi juga menyinggung gaji sang pemain yang dinilainya terlalu tinggi.
Cassano: Dia Tidak Tahu Apa Itu Sepak Bola
Dalam pernyataannya yang dikutip Sempre Milan, Cassano membuka dengan kalimat yang menggambarkan nada sinisnya.“Beberapa orang mungkin mengira saya marah pada orang ini. Saya tidak mengenalnya, saya tidak tertarik untuk mengenalnya, dan saya tidak peduli. Karena saya sangat menyukainya, dan saya punya hak istimewa bermain dengan para pemain fenomenal,” ujarnya.
Cassano kemudian melanjutkan dengan kritik tajam terhadap kemampuan dasar Leao. “Ketika saya melihat orang ini tidak bisa menendang dengan kaki kanan atau kiri, mereka pikir saya marah padanya, tapi itu kenyataan. Dia tidak bisa bermain membelakangi gawang, dia tidak tahu apa itu sepak bola, dan dia tidak bisa menendang dengan kaki kanan atau kiri,” katanya.
Tak berhenti di situ, Cassano juga mengatakan bahwa Leao terlalu percaya diri terhadap kualitasnya sendiri. “Dia punya kecepatan yang membuatnya bisa melempar bola ke depan, dan itu baik-baik saja. Yang benar-benar mengganggu saya adalah dia mengira dirinya fenomenal. Namun, itu bukan salahnya, itu salah Milan karena memberinya gaji 8 juta euro (sekitar Rp138 miliar),” tegasnya.
Bandingkan dengan Orsolini, Cassano Dianggap Keliru
Cassano lalu membandingkan Leao dengan Riccardo Orsolini dari Bologna, sebuah perbandingan yang langsung menuai perdebatan. “Kalau mereka memberi saya 1 juta atau 1,5 juta euro, saya juga akan melihatnya seperti semua orang dan berkata, baiklah. Kalau saya lihat empat atau lima tahun terakhir Leao dan empat atau lima tahun terakhir Orsolini, kenyataannya adalah Orsolini bisa saja mendapat 8 juta euro, Leao bahkan tidak pantas 2 juta euro. Fakta,” ucap Cassano.
Ia menegaskan bahwa penilaiannya bukan berdasarkan gol atau assist, melainkan performa keseluruhan. “Orsolini bukan pemain yang saya gila-gilakan, tapi itu fakta. Berdasarkan angka dan performa, bukan gol dan assist. Satu bermain untuk Bologna, satu lagi bermain untuk Milan bersama para pemain hebat,” tambahnya.
Namun, data statistik menunjukkan hal sebaliknya. Leao tercatat berkontribusi (gol atau assist) setiap 1,7 laga, sedangkan Orsolini setiap 2,3 laga. Meski sama-sama pemain berbakat, produktivitas Leao jelas lebih baik.
Kritik Cassano mungkin dimaksudkan untuk menggugah Leao, tetapi nada kerasnya justru menimbulkan kesan pribadi. Di tengah tekanan besar sebagai bintang Milan, Leao kini kembali harus menghadapi omongan mantan pemain yang seakan tidak pernah kehabisan bahan untuk menjatuhkannya.
Sumber: Sempre Milan