
DIREKTUR Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Nurcahyo Jungkung mengatakan, eks Mendikbudristek Nadiem Makarim (NAM) membalas email Google yang menawarkan partisipasi terkait proyek pengadaan di Kemendikbud. Padahal, surat digital itu diabaikan oleh eks Mendikbudristek Muhadjir Effendy.
Hal itu disampaikan Nurcahyo setelah Kejagung menetapkan NAM sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sistem Chromebook di Kemendikbudristek. Nadiem merupakan orang yang mengupayakan sistem operasional itu digunakan dalam proyek digitalisasi pendidikan.
“NAM selaku menteri menjawab surat Google untuk ikut partisipasi dalam pengadaan alat TIK di Kemendikbudristek. Padahal, sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh menteri sebelumnya yaitu ME (Muhadjir Effendy),” kata Nurcahyo di Kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis, 4 September 2025.
Nurcahyo mengatakan, Muhadjir menolak proyek itu karena spesifikasi Chromebook tidak sesuai untuk sejumlah lokasi di Indonesia. Terbilang, internet di Tanah Air belum merata,
“Uji coba pengadaan Chromebook tahun 2019 telah gagal dan tidak bisa dipakai untuk sekolah garis terlihat atau daerah terkuat, tertinggal, dan terdalam,” ujar Nurcahyo.
Kejagung menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, yakni, mantan Staf Khusus (Stafsus) Nadiem, Jurist Tan (JT), Konsultan Ibrahim Arief (IA), eks Direktur SMP Kemendikbudristek Mulyatsah (MUL), dan mantan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih (SW).
Kasus itu naik ke tahap penyidikan pada 20 Mei 2025. Perkara ini berkaitan dengan bantuan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas.
Proyek ini diduga memaksakan spesifikasi operating system chrome atau chromebook. Padahal, hasil uji coba pada 2019 menunjukkan penggunaan 1.000 unit Chromebook tidak efektif sebagai sarana pembelajaran lantaran. Sebab, penggunaannya berbasis internet, sedangkan belum seluruh wilayah terkoneksi kekuatan internet yang sama.
Diduga, ada pemufakatan jahat berupa mengarahkan tim teknis yang baru agar membuat kajian teknis pengadaan peralatan TIK diunggulkan untuk menggunakan spesifikasi chromebook. Kemendikbudristek menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp6,3 triliun. (Can/I-1)