
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini sudah mencapai 36,2 juta orang. Ia menyebut, jumlah ini setara dengan 7 kali populasi Singapura.
"Hari ini makan bergizi sudah mencapai 36,2 juta penerima manfaat. Artinya bangsa Indonesia, artinya negaramu, pemerintahmu sekarang, mampu memberi makan kepada 7 Singapura," kata Prabowo dalam Sidang Senat Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10).
Ia mengatakan, saat ini telah tersedia 12.205 dapur yang setiap dapurnya mempekerjakan 50 karyawan. Setiap dapur, kata dia, menghasilkan 15 pemasok dengan masing-masing pemasok mempekerjakan 10 karyawan.
"Tiap hari 36,2 (juta penerima), 12.205 dapur. Masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang. Masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa itu. Masing-masing supplier mempekerjakan lima sampai 10 pekerja, petani dan sebagainya," ucap Prabowo.
"Saudara-Saudara ini prestasi yang tidak kecil dan ini kita dibicarakan di dunia internasional," ucapnya melanjutkan.
Jadi Contoh Negara Lain

Prabowo menyebut sepekan lalu telah bertemu dengan rombongan Rockefeller Institute yang lebih dari 100 tahun telah bergerak di bidang pangan. Prabowo mengatakan, pihak Rockefeller Institute menyebut program MBG sedang menjadi perhatian dunia.
Prabowo mengatakan, banyak negara lainnya yang juga mencontoh program serupa MBG di Indonesia.
"Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita," ucap Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo menyebut ada beberapa pihak yang mencela program ini dan membesar-besarkan kasus terjadinya keracunan. Padahal, menurutya angka keracunan itu sangat kecil dibanding dengan angka penerima manfaat.
"Kita berani melakukan dan ada, ada beberapa orang pintar, beberapa saja, orang pintar atau orang yang menganggap dirinya pintar ya kan atau mengangkat dirinya orang paling pintar di Indonesia yang selalu nyinyir, selalu mengejek program ini dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan," kata Prabowo.
Prabowo mengakui program MBG belum sempurna. Namun, ia menyebut kasus keracunan selalu dibesarkan seolah program tersebut harus dihentikan.
"Saudara-Saudara yang kita tadi sampaikan adalah 36,2 juta penerima manfaat. Sampai hari ini mungkin sudah lebih 1,3, 1,4 miliar porsi makanan yang diberikan. 1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih. Benar Pak Dadan? Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99% berhasil," tandasnya.