Moskow (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk mengirim rudal Tomahawk dengan jumlah terbatas ke Ukraina untuk menekan Rusia jika Moskow tetap tidak ingin merundingkan perdamaian, demikian lapor harian Spanyol El Mundo, mengutip sumber Gedung Putih.
Trump berencana memasok rudal Tomahawk, dengan jumlah terbatas, sebagai bentuk tekanan agar Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia melakukan perundingan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Namun, jika Kremlin menolak dan perundingan tersebut tidak terlaksana, pasokan tambahan akan disalurkan, demikian laporan surat kabar tersebut.
Pada 5 Oktober, utusan khusus Trump untuk Ukraina Keith Kellogg mengatakan bahwa Presiden AS masih menimbang apakan akan membolehkan Ukraina memiliki rudal jarak jauh Tomahawk.
Senada, Wakil Presiden JD Vance menyatakan bahwa Washington mempertimbangkan permintaan Kiev akan Tomahawk tersebut.
Sebelumnya pada 2 Oktober, Putin memperingatkan bahwa langkah tersebut akan merusak hubungan Rusia-AS, karena penggunaan Tomahawk tanpa keterlibatan langsung militer AS adalah hal yang tidak mungkin.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Tentara bayaran Kolombia minta diselamatkan dari zona perang Ukraina
Baca juga: Erdogan dan Putin gelar pembicaraan via telepon bahas Gaza dan Ukraina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.