Australia luncurkan uji klinis untuk pengujian diagnostik "long" COVID

6 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Canberra (ANTARA) - Tim peneliti Australia pada Selasa (19/8) menyampaikan bahwa mereka sedang merekrut partisipan untuk menjalani uji klinis guna mengembangkan pengujian diagnostik pertama di dunia terhadap long COVID atau COVID-19 berkepanjangan.

Saat ini, belum ada pengujian apa pun yang dapat mendiagnosis long COVID, yang menyebabkan jutaan orang hidup dalam ketidakpastian

Namun, penemuan sebuah penanda biologis (biomarker) potensial memberikan harapan untuk pengujian diagnostik di masa mendatang, sebut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Universitas Adelaide (University of Adelaide/UoA) Australia.

"Karena belum ada pengujian yang dapat secara jelas mendiagnosis long COVID, pasien harus menjalani proses eliminasi yang panjang, yang menambah tekanan dalam situasi yang sudah sulit. Proses tersebut rumit dan pelaksanaannya sangat berbeda pada setiap orang," ujar Lektor Kepala di UoA Branka Grubor-Bauk.

Proyek tersebut dikembangkan berdasarkan studi-studi UoA sebelumnya yang menunjukkan bahwa COVID-19 dapat mengganggu sistem imun tubuh jauh setelah penularan awal.

Grubor-Bauk mengungkapkan bahwa mereka yang menderita disfungsi imun tubuh paling parah nantinya mengalami gejala long COVID.

Ia menjelaskan sekitar 5 persen pasien mengalami gejala seperti keletihan, kabut otak (brain fog), dan nyeri dada selama lebih dari tiga bulan pascapenularan, yang terkadang berlangsung hingga satu tahun, tanpa memandang usia atau tingkat keparahan penularan awal.

Para sukarelawan studi long COVID akan diambil sampel darahnya serta mengisi kuesioner gejala dan pengujian lanjutan dilakukan jika gejala membaik untuk melacak biomarker, ujar tim peneliti itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article