Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menyatakan bahwa negaranya siap mengikuti pertemuan trilateral bersama Amerika Serikat dan Ukraina demi mengakhiri perang di Ukraina, tetapi ia mengingatkan bahwa pelaksanaannya tidak boleh tergesa-gesa.
“Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sudah menyatakan berulang-ulang bahwa kami siap mengikuti pertemuan apapun, baik pertemuan bilateral maupun trilateral,” kata Dubes Tolchenov dalam taklimat media di Jakarta, Rabu.
Kesiapan tersebut selaras dengan komitmen Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump untuk mendorong pembicaraan langsung antara pihak Rusia dan Ukraina. Rusia juga terus mendorong dilakukannya negosiasi perdamaian, kata Dubes.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa pertemuan antara kepala negara, sebagaimana pertemuan antara beberapa waktu yang lalu, harus dilakukan melalui persiapan yang sangat matang.
Negosiasi untuk menyelesaikan perang di Ukraina juga seharusnya dilakukan secara berjenjang, diawali dengan pertemuan antar pejabat tinggi untuk membahas substansi negosiasi, sebelum pemimpin kedua negara dapat dipertemukan.
Hal tersebut adalah untuk memastikan supaya pembicaraan antara kepala negara benar-benar membawa hasil positif bagi perdamaian di Ukraina, bukan hanya sekadar pertemuan dan debat tanpa hasil, tutur Tolchenov.
“Karena itu, terkait Ukraina, kami siap terlibat dalam pembicaraan tingkat tinggi, tapi harus ada persiapan matang. Pembicaraan semacam itu harusnya jadi tahap terakhir proses negosiasi perdamaian,” ucap Dubes.
Menyusul pertemuan dengan Presiden Putin di Alaska pada Jumat (15/8), Presiden Trump mengatakan kepada para pemimpin Eropa melalui telepon bahwa dia akan mengatur pertemuan tiga pihak dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksyy.
Pertemuan di Anchorage tersebut merupakan tatap muka pertama antara kedua pemimpin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Ini juga merupakan kunjungan pertama Putin ke AS untuk berunding dengan seorang presiden AS sejak 2007.
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin (18/8) menyampaikan bahwa dia siap bertemu Presiden Putin dalam pertemuan bilateral untuk membahas upaya mengakhiri perang sebelum pertemuan trilateral yang kemungkinan melibatkan AS dan para pemimpin Eropa.
Baca juga: Trump perintahkan timnya susun jaminan keamanan perdamaian di Ukraina
Baca juga: China dukung upaya penyelesaian konflik Ukraina yang diinisiasi Trump
Baca juga: NATO sebut kelompok 30 negara susun jaminan keamanan untuk Ukraina
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.