Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan bangsa Malaysia sangat berduka atas gempa bumi dahsyat yang melanda Cebu dan wilayah sekitarnya di Filipina.
"Kehilangan dan penderitaan yang dialami begitu banyak keluarga membawa duka bagi kita, dan Malaysia berduka bersama rakyat Filipina di masa-masa ini," kata PM Anwar dalam keterangan di Kuala Lumpur, Rabu.
Atas nama Pemerintah dan rakyat Malaysia, Anwar menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada Pemerintah dan rakyat Filipina, terutama kepada keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai.
"Doa dan pikiran kami juga menyertai para korban luka, pengungsi, dan semua orang yang hidupnya terdampak akibat tragedi ini," ujarnya.
Malaysia menyatakan solidaritas penuh kepada Filipina. PM Anwar menyatakan Malaysia akan melakukan apapun yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya bantuan dan pemulihan Filipina.
"Dan kami berdoa agar kekuatan dan ketangguhan rakyat Filipina dapat membantu mereka melewati masa-masa sulit ini," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia, melalui Kedutaan Besar Malaysia di Manila, memantau secara seksama dampak gempa bumi dengan magnitudo 6,9 yang melanda Pulau Cebu pada 30 September 2025, yang mengakibatkan korban jiwa dan ratusan keluarga mengungsi.
Malaysia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada Pemerintah dan rakyat Filipina, dan Kemlu Malaysia menyatakan sedang berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai kemungkinan perpanjangan bantuan.
Sejauh ini, tidak ada warga negara Malaysia yang dilaporkan terdampak, dan Kedutaan Besar sedang berkoordinasi erat dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi terbaru.
Otoritas Malaysia mengimbau warganya di wilayah terdampak untuk tetap waspada dan mematuhi arahan otoritas setempat.
Kantor Pertahanan Sipil (Office of Civil Defense/OCD) Filipina pada Rabu mengungkapkan korban tewas akibat gempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Provinsi Cebu di Filipina tengah pada Selasa (30/9) malam berpotensi mencapai 60 orang.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa "sebanyak 60 orang hilang akibat gempa ini", tetapi jumlah kematian belum dapat dipastikan, ujar Asisten Sekretaris Bernardo Rafaelito Alejandro, wakil administrator OCD dalam sebuah konferensi pers.
Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (National Disaster Risk Reduction and Management Council) Filipina awalnya melaporkan bahwa 26 orang tewas dan sedikitnya 147 orang mengalami luka-luka akibat gempa tersebut.
Baca juga: Sebanyak 60 orang diduga tewas akibat gempa dahsyat di Filipina
Baca juga: Indonesia-Filipina perkuat patroli laut lewat latihan bersama
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.