Kairo (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Mesir pada Rabu mendesak Israel untuk menerima usulan gencatan senjata selama dua bulan di Jalur Gaza yang telah disetujui gerakan Palestina Hamas.
Selasa malam, mengutip sumber Mesir, Al Qahera News melaporkan bahwa dalam 24 jam setelah usulan disetujui Hamas, Israel masih belum menanggapi proposal para mediator untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Kami menekankan perlunya pihak Israel menerima kesepakatan yang disetujui Hamas berdasarkan usulan Utusan Khusus AS Steve Witkoff yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza sedini mungkin, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan pembebasan sandera serta sejumlah tahanan Palestina," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Pada Senin, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Dmitri Gendelman mengkonfirmasi RIA Novosti bahwa Israel telah menerima tanggapan Hamas terkait usulan perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Sementara itu, sumber Mesir mengatakan kepada RIA Novosti bahwa usulan tersebut telah dikirimkan kepada Hamas dan Israel pada 17 Agustus.
Usulan rencana tersebut mencakup penghentian permusuhan selama 60 hari, pembebasan setengah dari sandera Israel yang masih ditawan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina, dan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Timur Tengah dan Afrika Utara masih terjebak krisis kemanusiaan
Baca juga: Israel siapkan operasi duduki kota Gaza di tengah perundingan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.