
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan kantor cabang perseroan di Jeddah, Arab Saudi, akan beroperasi pada kuartal II 2026.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan BSI telah memilih para pemimpin kantor cabang (KC) Jeddah dan sudah mulai berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited terkait operasional.
“Para pemimpin cabang sudah kita tentukan, mereka sekarang sudah mulai mempersiapkan, termasuk juga kita tes dengan BPKH Limited untuk nanti kolaborasi di sana,” kata Anggoro saat ditemui di ISEF 2025 di Jakarta Pusat, Rabu (8/10).
Anggoro pun memastikan untuk saat ini BSI belum ada rencana untuk membuka kantor cabang di wilayah lain selain Jeddah dan Dubai. “Jeddah dulu lah, karena Jeddah kan potensinya besar ya,” tuturnya.
Nantinya, kantor cabang Jeddah akan fokus pada kolaborasi dengan BPKH Limited, yaitu memegang ekosistem haji dengan kapasitas 200 ribu jemaah hingga umrah 1,6 juta.
“Fokusnya juga nanti kita ke transaksi keuangan di sana (bagi WNI),” kata Anggoro.
Sebelumnya, BSI telah mengantongi izin prinsip serta tahapan perizinan lanjutan kepada otoritas investasi Saudi hingga mendapatkan lampu hijau dengan mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuka cabang di Jeddah.
“Kita lagi ngurus perizinan kelanjutannya dari MISA, MISA itu Ministry of Investasi dari Arab Saudi. Jadi kita lagi urus. Doain biar tahun depan bisa (BSI cabang Arab Saudi),” kata SVP Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, dikutip Rabu (8/10).
Mengenai lokasi pembukaan kantor cabang di sana, Wisnu menyatakan belum dapat membocorkan hal ini. Meski begitu, ia memastikan kantor tersebut akan berada di lokasi yang beririsan langsung dengan jemaah haji dan umrah.