Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi salah satu pos terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, alokasinya diperkirakan melampaui Rp 300 triliun seiring dengan penambahan jumlah penerima manfaat.
“MBG tahun ini Rp 71 triliun, kita cadangkan tambahan Rp 100 triliun. Tahun depan, kalau 82 juta penerima akan mendapatkan, itu lebih dari Rp 300 triliun (anggarannya),” ujar Sri Mulyani dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah, Rabu (12/8).
Ia memastikan dana tersebut akan tersedia di APBN 2026. Selain memperluas cakupan penerima, pemerintah juga menyiapkan integrasi program ini dengan ekosistem halal.
“Kami sudah membuatkan programnya. Teman-teman mau bersibuk-sibuk untuk mengisi dalam bentuk gerbang rantai nilainya untuk meningkatkan industri halal,” ungkap Menkeu.
Berdasarkan catatan kumparan, anggaran senilai Rp 300 triliun itu naik dari proyeksi sebelumnya. Dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Sri Mulyani memproyeksikan kebutuhan dana MBG pada 2026 bisa mencapai Rp 240 triliun jika jumlah penerima tetap sama dengan tahun 2025, yakni 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita.
“Kalau kita lihat dari sisi outlook anggaran dari mulai Rp 71 triliun ke Rp 116 triliun, atau bahkan kalau keseluruhan program mungkin bisa mencapai Rp 240 triliun, atau dalam hal ini cukup signifikan dalam porsi belanja pemerintah,” jelasnya.
Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada 2026 akan tetap sebanyak 30.000 unit. Dengan target 82,9 juta penerima, alokasi anggaran MBG diperkirakan setara 0,6 persen hingga 1,1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Presiden Prabowo telah mengharapkan target sampai akhir tahun 82,9 juta. Sehingga untuk 2026 keseluruhan tahun sudah didesain dengan target 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita sebagai penerima,” tutur Sri Mulyani beberapa waktu lalu.