Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak orang, menggabungkan dua makanan favorit terdengar menyenangkan, seperti susu dan biskuit, atau ayam dan waffle. Namun, para ahli gizi mengungkap bahwa tak semua kombinasi makanan baik untuk tubuh.
Dilansir dari Real Simple, beberapa justru dapat menimbulkan efek yang tak diinginkan, mulai dari gangguan pencernaan hingga berkurangnya manfaat nutrisi.
Ahli gizi Avery Zenker menjelaskan bahwa kombinasi makanan tertentu dapat menghambat penyerapan vitamin dan mineral penting.
“Beberapa senyawa bisa saling berinteraksi dan memblokir penyerapan nutrisi. Ini penting diperhatikan, terutama bagi mereka yang sedang berusaha memenuhi kebutuhan zat gizi tertentu,” katanya.
Menurut Zenker, tujuan utama bukanlah mengategorikan makanan sebagai baik atau buruk, melainkan memahami bagaimana makanan bekerja ketika dikonsumsi bersama.
“Kombinasi makanan yang tepat dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, sedangkan kombinasi yang salah justru menurunkannya,” tambahnya.
Berikut enam kombinasi makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan menurut para ahli, beserta alasannya.
1. Susu dan Buah Sitrus
Mengonsumsi segelas susu bersama jeruk atau lemon ternyata bukan ide baik.
Zenker menjelaskan, “Asam sitrat pada buah sitrus dapat menyebabkan protein kasein dalam susu menggumpal. Proses ini disebut curdling dan bisa membuat susu lebih sulit dicerna.”
Akibatnya, sebagian orang dapat mengalami kembung, gas, atau sakit perut setelah mengonsumsinya. Terlebih bagi mereka yang intoleran laktosa, kombinasi ini bisa memperburuk gejala. Sebagai alternatif, konsumsi buah sitrus di waktu berbeda dengan produk susu untuk menjaga kenyamanan pencernaan.
2. Dark Chocolate dan Susu
Cokelat dan susu sering dianggap pasangan sempurna, padahal ahli jantung pencegahan, dokter Elizabeth Klodas, mengingatkan bahwa kombinasi ini bisa menghilangkan manfaat sehat dark chocolate.
“Flavonoid dalam dark chocolate membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung, tetapi protein dalam susu menghambat penyerapan senyawa tersebut,” jelasnya.
Artinya, meminum susu setelah makan cokelat hitam sama saja dengan meniadakan manfaat antioksidannya. Klodas menyarankan untuk menikmati cokelat hitam tanpa tambahan susu agar tubuh dapat menyerap nutrisinya secara maksimal.
3. Kopi dan Pisang
Sarapan cepat dengan pisang dan kopi memang praktis, tapi ahli gizi Suhaul Rivera, mengatakan kombinasi ini bisa menipu tubuh.
“Kafein dan karbohidrat cepat cerna menciptakan ilusi energi bertahan lama, padahal efeknya hanya sementara,” ujarnya.
Begitu kadar gula darah turun, tubuh akan merasa lelah dan kehilangan fokus. Rivera menyarankan untuk mengonsumsi air putih serta sumber protein seperti telur sebelum minum kopi di pagi hari. Dengan begitu, energi bisa bertahan lebih lama tanpa efek crash di tengah hari.
4. Mi Instan dan Kecap Asin
Kebiasaan menambah kecap asin pada mi instan ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dalam jangka panjang.
Zenker menjelaskan, “Mi instan sudah mengandung natrium tinggi dan menambahkan kecap asin bisa membuat kadar garam harian melonjak ribuan miligram.”
Asupan natrium berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Selain itu, tubuh juga bisa mengalami dehidrasi yang memperparah gejala seperti pusing atau kram.
Untuk menyeimbangkannya, ahli gizi menyarankan menambahkan sayuran atau protein tanpa garam tambahan saat mengolah mi instan.
5. Selai Kacang dan Rice Cake
Selai kacang di atas rice cake sering disebut camilan sehat, tapi ternyata tidak cukup mengenyangkan.
“Kombinasi ini cepat dicerna tubuh, sehingga energi naik sebentar lalu turun drastis," kata Rivera.
Tanpa serat dan karbohidrat kompleks, tubuh akan cepat lapar kembali. Untuk pilihan yang lebih baik, tambahkan irisan pisang atau roti gandum utuh sebagai sumber serat. Dengan begitu, energi bisa bertahan lebih lama dan membantu menghindari keinginan makan berlebihan di kemudian hari.
6. Alkohol dan Kafein
Kombinasi minuman seperti espresso martini mungkin sedang populer, namun efeknya pada tubuh cukup berisiko.
“Kafein adalah stimulan, sedangkan alkohol bersifat depresan. Saat digabungkan, kafein dapat menutupi rasa mabuk yang membuat seseorang merasa lebih sadar padahal tidak,” kata Zenker.
Hal ini berbahaya karena dapat menyebabkan seseorang mengonsumsi alkohol lebih banyak dari yang seharusnya, meningkatkan risiko dehidrasi ,dan kerusakan organ.
Ahli gizi menyarankan untuk tidak mengonsumsi kopi, teh, atau minuman energi bersamaan dengan alkohol demi menjaga keselamatan dan fungsi tubuh.